Jumat, 11 April 2014

Tugas Softskill 2 Bahasa Indonesia - Metode Ilmiah

Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Sumber Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah

Tujuan mempelajari Metode Ilmiah :
1. Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2. Untuk mengorganisasikan fakta
3. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan.
 
Langkah pelaksanaan Metode Ilmiah :
1.      Perumusan masalah
Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya.
2.      Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling mengikat dan membentuk konstelasi permaslahan.
Disusun secara rasional berdasrakan premis-premis ilmiah yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan faktor-faktor  empiris yang relefan dengan permasalahannya.
3.      Perumusan hipotesis
            Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaanyang diajukan yang materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
4.      Pengujian hipotesis
Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
5.      Penarikan kesimpulan
Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu diterima. Dan sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta yang yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.
 
Sumber Referensi : http://rararirureroo.blogspot.com/2013/06/metode-ilmiah-definisi-tujuan-langkah.html

Sikap Ilmiah Dalam Penelitian Ilmiah


 Sikap Apakah yang Diperlukan Dalam Penelitian ilmiah?
sikap yang diperlukan tentu saja adalah Sikap ilmiah.Sikap ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah.sikap ilmiah ini perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi, seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah

 Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut


     Dapat membedakan antara fakta dan opini.    
          Seorang yang sedang melakukan sebuah penelitian wajib hukumnya untuk dapat membedakan antara           fakta(Nyata) Dan Opini (Pendapat).Hal ini bertujuan agar sang peneliti  dapat mengetahui kesalahan             dalam langkah -langkah penelitiannya ,kemudian memperbaiki hasil penelitiannya(Mengulang lagi dari             awal)
           Contoh: Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari      tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya,        pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
           Berani dan santun dalam mengajukan pendapat.
              Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan                 orang lain. Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan hasil penelitiannya            akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap        dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa                            pendapatnya sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.
       Peduli terhadap lingkungan.
          Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan selalu               berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif bagi lingkungan dan bukan           sebaliknya, yaitu justru merusak lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar         bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
       Mengembangkan keingintahuan.
             Seorang peneliti harus selalu memiliki rasa ingin tahu yang tinggi terhadap objek yang terdapat di                     lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya).
              Contoh: Orang menganggap hal yang biasa ketika melihat benda-benda jatuh, tetapi tidak biasa bagi              seorang Issac Newton pada waktu itu. Beliau berpikir keras mengapa buah apel jatuh ketika dia                  sedang duduk istirahat di bawah pohon tersebut. Pemikiran ini ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama        bertahun-tahun sehingga akhirnya ditemukannya hukum Gravitasi.
         Bekerjasama.
          Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu bekerja sama dengan orang lain dan tidak                 individualis atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat hidup tanpa bantuan           orang lain sehingga keberadaannya senantiasa diharapkan oleh orang lain.
          Jujur terhadap fakta.
             Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan tidak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan                penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi kepustakaan yang benar agar          kelak jika orang lain melakukan penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta          yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya.


           Disiplin dan tekun.
             Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak         akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin                       diketahuinya  ia berusaha bekerja dengan teliti Serta Disiplin.
           Berpendapat secara ilmiah dan tekun.
                Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidakmengada-ada tanpa bukti
                yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis
                terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya


  Sumber  Referensi : http://shareajasob.blogspot.com/2012/12/sikap-ilmiah-dalam-penelitian-ilmiah.html
    
 
 
 
 
 
 
 
 

 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar