Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Sumber Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Metode_ilmiah
Tujuan mempelajari Metode Ilmiah :
1. Untuk meningkatkan
keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil kesimpulan maupun dalam
menerapkan prinsip-prinsip yang ada.
2. Untuk
mengorganisasikan fakta
3. Merupakan suatu
pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis.
4. Untuk mencari ilmu
pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan data yang relevan,
analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan kesimpulan.
5. Mendapatkan
pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan
yang dapat diandalkan.
Langkah pelaksanaan Metode Ilmiah :
1.
Perumusan masalah
Pertanyaan mengenai
objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan
factor-faktor yang terkait di dalamnya.
2.
Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis
Argumentasi yang
menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor yang saling
mengikat dan membentuk konstelasi permaslahan.
Disusun secara rasional
berdasrakan premis-premis ilmiah yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan
faktor-faktor empiris yang relefan dengan permasalahannya.
3.
Perumusan hipotesis
Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaanyang diajukan yang materinya
merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.
4.
Pengujian hipotesis
Pengumpulan fakta-fakta
yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah
terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau tidak.
5.
Penarikan kesimpulan
Penilaian apakah sebuah
hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya dalam proses
pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu
diterima. Dan sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat fakta
yang yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.
Sumber Referensi : http://rararirureroo.blogspot.com/2013/06/metode-ilmiah-definisi-tujuan-langkah.html
Sikap Ilmiah Dalam Penelitian Ilmiah
Sikap Apakah yang Diperlukan Dalam Penelitian ilmiah?
sikap yang diperlukan tentu saja adalah Sikap ilmiah.Sikap
ilmiah merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau
akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah.sikap ilmiah ini
perlu dibiasakan dalam berbagai forum ilmiah, misalnya dalam diskusi,
seminar, loka karya, dan penulisan karya ilmiah
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut
Sikap-sikap ilmiah yang dimaksud adalah sebagai berikut
Dapat membedakan antara fakta dan opini.
Seorang yang sedang melakukan sebuah penelitian wajib hukumnya
untuk dapat membedakan antara fakta(Nyata) Dan Opini
(Pendapat).Hal ini bertujuan agar sang peneliti dapat mengetahui
kesalahan dalam langkah -langkah penelitiannya ,kemudian
memperbaiki hasil penelitiannya(Mengulang lagi dari awal)
Contoh:
Tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang
di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan
tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya,
pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
Berani dan santun dalam mengajukan pendapat.
Peneliti yang baik selalu mengedepankan sifat
rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan orang
lain. Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi, atau
mempertahankan hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung
tinggi sopan santun dan menghindari perdebatan secara emosi. Kepala
tetap dingin, tetapi tetap berani mempertahankan kebenaran yang
diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya
sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.
Peduli terhadap lingkungan.
Peduli terhadap lingkungan.
Dalam melakukan penelitian, peneliti yang baik
senantiasa peduli terhadap lingkungannya dan selalu
berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang positif
bagi lingkungan dan bukan sebaliknya, yaitu justru merusak
lingkungan. Semua usaha dilakukan untuk melestarikan lingkungan agar
bermanfaat bagi generasi selanjutnya.
Mengembangkan keingintahuan.
Seorang peneliti harus selalu memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi terhadap objek yang terdapat di
lingkungannya (peduli terhadap lingkungannya).
Contoh:
Orang menganggap hal yang biasa ketika melihat benda-benda jatuh,
tetapi tidak biasa bagi seorang Issac Newton pada waktu
itu. Beliau berpikir keras mengapa buah apel jatuh ketika dia
sedang duduk istirahat di bawah pohon tersebut. Pemikiran ini
ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama bertahun-tahun sehingga
akhirnya ditemukannya hukum Gravitasi.
Bekerjasama.
Dalam kehidupan sehari-hari, peneliti yang baik mampu
bekerja sama dengan orang lain dan tidak individualis
atau mementingkan diri sendiri. Ia meyakini bahwa dirinya tidak dapat
hidup tanpa bantuan orang lain sehingga keberadaannya
senantiasa diharapkan oleh orang lain.
Jujur terhadap fakta.
Peneliti yang baik harus jujur terhadap fakta dan
tidak boleh memanipulasi fakta demi kepentingan
penelitiannya karena penelitian yang baik harus berlandaskan pada studi
kepustakaan yang benar agar kelak jika orang lain melakukan
penelitian yang sama, didapatkan hasil yang sama pula. Apa pun fakta
yang diperolehnya, ia harus yakin bahwa itulah yang sebenarnya.
Disiplin dan tekun.
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia
mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan
berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap
hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha
bekerja dengan teliti Serta Disiplin.
Berpendapat secara ilmiah dan tekun.
Berpendapat secara ilmiah dan tekun.
Pendapat seorang peneliti yang baik selalu bersifat ilmiah dan tidakmengada-ada tanpa bukti
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis
terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya
Sumber Referensi : http://shareajasob.blogspot.com/2012/12/sikap-ilmiah-dalam-penelitian-ilmiah.html
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di samping itu, peneliti juga harus kritis
terhadap permasalahan yang terjadi dan berkembang di sekitarnya
Sumber Referensi : http://shareajasob.blogspot.com/2012/12/sikap-ilmiah-dalam-penelitian-ilmiah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar